PROPOSAL PENELITIAN PENJAS PROFIL TINGKAT KESEGARAN JASMANI ATLET ATLETIK PPLP DI SMANKO SUL-SEL
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Pendidikan jasmani pada dasarnya merupakan
bagian integral dari system pendidikan secara keseluruhan.oleh karna itu,
pelaksanaan pendidikan jasmani harus diarahkan pada pencapaian tujuan
tersebut.Tujuan pendidikan jasmani buan hanya mengembangkan ranah jasmani,
tetapi juga mengembangkan aspek kesehatan, ebukaran jasmani, keteranpilan
berfikir kritis, stabilitas emosional, keteranpilan social, penalaran dan
tindakan moral melalui kegiatan aktivitas jasmani dan olahraga.pendidikan
jasmani merupakan media untuk mendorong perkembangan motoric,kemampuan fisik
pengetahuan dan penalaran, pengahayatan nilai-nilai (sikap, mental, emosional,
spiritual dan social) serta pembiasan pola hidup sehat yang bermuara untuk
merangsan pertumbuhan dan perkembangan yang seimbang.
Pendidikan jasmani memiliki peran yang
sangat penting dalam mengintensifkan penyelenggaran pendidikan sebagai suatu
proses pembinaan manusia yang berlangsung seumur hidup. Pendidikan jasmani
adalah pendidikan yang mengaktualisasikan potensi-potensi aktivitas manusia
berupa sikap, tindak dan karya yang diberi bentuk, Isi dan arah yang menuju
kebulatan kepribadian manusia dengan ciri kemasyarakatan.(Aip
Syarifuddin,1975.hal 45).
Untuk pengembangan potensi-potensi aktivitas
manusia yang berupa sikap, tindak dan karya itu adalah usaha sadar melalui
bidang pendidikan jamani yang pada hakekatnya aan meningkatkan kesegaran
jasmani, karena kesegaran jasmani berperan membentuk generasi mudah yang sehat,
kuat dan potensial sebagai tenaga dalam pembangunan Indonesia.Pendidikan
jasmani memberiakan kesempatan pada siswa untuk terlibat langsung dalam aneka
pengalaman belajar melalui aktivitas jasmani,bermain, dan berolahraga dilakukan
secara sistematis, terarah dan terencana.Pembekalan pengelaman belajar itu
diarahkan untuk membina, sekaligus membentuk gaya hidup sehat dan aktif
sepanjang hayat.
Sesuai
dengan karakteristik siswa, usia 16-19 tahun kebanyakan dari mereka cenderung
masih suka bermain. Untuk itu guru harus mampu mengembangkan pembelajaran yang
efektif, disamping harus memahami dan memperhatikan karakteristik dan kebutuhan
siswa. Pada masa usia tersabut seluruh aspek perkembangan manusia baik itu
kognitif, psikomotor dan efektif mengalami perubahan. Perubahan yang paling
mencolok adalah pertumbuhan dan perkembangan fisik dan psikologis.
Dalam proses pembelajaran pendidikan jasmani guru harus
dapat mengajarkan berbagai keterampilan gerak dasar, teknik dan strategi
permainan / olahraga, internalisasi nilai-nilai (sportifitas, jujur, kerjasama,
dan lain-lain0dari pembiasaan pola hidup sehat. Pelaksanaannya bukan melalui
pengjaran konvensional di dalam kelas yan beripat kajian teoritis, namun
melibatkan unsur fisik mental, intelektual, emosional dan social. Aktivitas
yang diberikan dalam pengajaran harus mendapatkan sentuhan dikdakdik-metodik,
sehingga aktivitas yang dilakukan dapat mencapai tujuan pengajaran. Melalui
pendidikan jasmani diharapkan siswa dapat memperoleh berbagai pengalaman untuk
mengungkapkan kesan peribadi yang menyenangkan, kreatif, inovatof, terampil,
meningkatkan dan memeliharan kesegaran jasmani serta pemahaman terhadap gerak
manusia.
Namun
kenyataan di lapangan dalam masa transisi perubahan kurikulum dari kurikulum
1994 menjadi kurikulum 2013 yang semula pendidikan jasmani dan kesehatan dengan alokasi waktu 2
jam per minggu @ 45 menit, sekarang pendidikan jasmani dan kesehatan dengan
alokasi waktu 3 jam per minggu @ 45 menit, masih banyak kendala dalam penerapan
kurikulum tersebut. Hal ini disebabkan karena belum adannya sosialisasi secara
menyeluruh di jajaran pendidikan sehingga masih banyak perbedaan penafsiran
tentang pendidikan jasmani utamanya dalam pembagian waktu jam pelajaran.
Agar
standard kompetensi pembelajaran pendidikan jasmani dapat terlaksana sesuai dengan pedoman,
maksud dan juga tujuan sebagai yang ada dalam kurikulum, maka guru pendidikan
jasmani harus mampu pembelajaran yang efektif dan meyenangkan. Untuk itu perlu
adanya pendekatan , variasi maupun modifiasi dalam pembelajaran.
Adanya
ruang lingkup mata pelajaran pendidikan jasmani dalam kurikulum 2006 untuk
jenjang SD/MI, SMP/MTs, dan SMA/MA,sebenarnya membantu mengajar pendidikan
jasmani dalam mempersiapan,melaksanakan dan mengevaluasi kegiatan siswa.
Adanya
ruang lingkup pendidikan jasmani meliputi aspek permainan dan olahraga,
aktivitas pengembangan, uji diri/senam, aktivitas ritmik, akuatik (aktivitas
air) dan pendidikan luar kelas. Kesagaran jasmani siswa di sekolah harus dapat
dipertahankan melalui proses pendidikan
jasmani.
Atletik adalah gabungan dari beberapa jenis olahraga yang
secara garis besar dapat di kelompokkan menjadi Lari, Lempar, lompat,dan Jalan.
Kata ini berasal dari kata Yunani
“Athlon” yang berarti “kontes”. Atletik merupakan cabang olahraga yang
di perlombakan pada olimpiade pertama pada 776 SM.
Siswa Atlet Atletik Pplp Di Smanko merupakan
organisasi yang di latih dan dibina Di Stadion Sudian,organisasi tersebut
mengumpulkan atlet yang berminat untuk
melakukan latihan rutin setiap harinya, dengan adanya Pplp tersebut atlet-atlet
pemula, junior maupun senior akan termotifasi untuk berpertasi,juga dapat
meningkatkan kesegaran jasmaninya.
Adapun masalah yang terdapat pada Atlet Atletik Pplp Di
Smanko, yaitu peningkatan prestasi untuk atlet pemula masih sangat kurang,
untuk atlet junior sudah mulai ada peningkatan, dan untuk atlet senior tinggal
mempertahankan prestasi yang pernah di raihnya, Atlet yang tergabung dalam
Atletik pplp Di Smanko masih terkendala pasilitas.
Berdasarkan permasalahan di atas, maka peneliti akan
menganngkat tema penelitian dengan judul “PROFIL TINGKAT KESEGARAN JASMANI ATLET
ATLETIK PPLP DI SMANKO SUL-SEL
TAHUN 2018”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di
atas, Maka
dapar
diuraikan sebagai berikut :
1.
Bagaimana Profil Tingkat Kesegaran
Jasmani Atlet Atletik Pplp Di Smanko Sul-Sel Tahun 2018 ?
C.
Tujuan
Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai melalui penelitian ini
adalah:
1.
Untuk mengetahui Profil
Tingkat Kesegaran Jasmani Atlet Atletik Pplp Di Smanko Sul-Sel Tahun 2018.
D.
Manfaat
Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat
bermanfaat bagi berbagai pihak yaitu:
1.
Dapat memberikan
informasi mengenai gambaran tingkat kesegaran jasmani para Atlet Atletik Pplp Di
Smanko Sul-Sel Tahun 2018 , beserta factor-faktor yang dapat menpengaruhinya.
2.
Dapat dijadikan salah
satu acuan dalam program pelatih yang berkaitan dengan masalah kesegaran
jasmani bagi atlet atletnya.
3.
Penelitian ini diharap
dapat digunakan sebagai bahan bagi peneliti selanjutnya yang dikaitkan dengan
pembuatan program khusus peneliti mengenai Tingkat Kesegaran Jasmani Pada Atlet
Atletik Plpl Di Smanko Sul-Sel Tahun 2018.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA DAN
KARANGKA BERFIKIR
A.
Tinjauan
Pustaka
Setiap
penelitian senantiasa didasari oleh tinjauan pustaka yang
merupakan
suatu argumentasi dalam menyusun suatu karangka berfikir. Dalam tinjauan
pustaka yang dasarnya mengemukakan landasan teori tentang hal pokok yang
berkaitan dengan permasalahan penelitian.
B.
Pengertian
Atletik
Atletik
adalah gabungan dari beberapa jenis olahraga yang secara garis besar dapat
dikelompokkan menjadi, Lari, Lempar, Lompat,dan Jalan. Kata Atletik berasal
dari bahasa Yunani “Athlon” yang berarti “kontes” pada awalnya olahraga atletik
diadakan bertujuan untuk menunjukan siapa yang terkuat, tercepat, dan tertinggi
(Portius, Altius, dan Stius) dari yang lainnya. Atletik merupakan cabang
olahraga yang diperlombakan pada olimpiade pertama pada776 SM. Atletik disebut
juga sebagai Ibu dari olahraga lainnya (Mother Of Sport). Induk organisasi
untuk olahraga atletik di Indonesia adalah PASI (Persatuan Atletik Seluruh
Indonesia).
1.Sejarah
Atletik
Yunani adalah bangsa pertama yang
menyelenggarakan perlombaan olahraga Atletik. Atletk berasal dari bahasa Yunani
yaitu “Athlos” artinya adalah Lomba. Pada sebuah Buku Odysus karya dari Hemerun
menjelaskan jika petualangan Odysus saat
berkunjung ke pulauan di seblah selatan
Yunani disambut oleh kepala suku dengan mengadakan upacara penyambutan. Diacara
tersebut ada beberapa lomba yang diperlombakan seperti lompat, lari, lempar
cakram, gulat dan tnju. Sedangkan pada tahun 776 SM bansa Yunani mengadakan
Olympiade. Dalam lomba tersebut pemenang adalah yang menjadi juara petahlon.
Olympiade yang modern dilaksanakan atas usulan dari seorang berasal
dari Prancis yang bernama Baron Peire Louherbin pada tahun 1896 di Athena,
Yunani. Dalam ajang ini cabang atletik merupakan tambang mendali yang menjadi
perebutan. Organisasi Olahraga atletik Internasional Amateur Athletic
Federation terbentuk pada 17 Juli 1912 di tockhom, Swedia. Pembentukan tersebut
bersamman dengan Olympiad eke-5 organisasi tersebut bernama “international
Amateur Atletic Federation”atau dapat disingkat dengan IAAF. Sejarah Atletik di
Indonesia mulai terbentuk pada 3
September 1950, pada tahun tersebut Indonesia mendirikan persatuan Atletik
Seluruh Indonesia atau biasa disingkat dengan PASI.
C.Olahraga Atletik
1.Lari
Pengertian Lari menurut kamus besar
bahasa Indonesia adalah Gerakan melangkah dengan kecepatan tinggi, akan tetapi
lari sangatlah berbedah dengan melangkah dikarenakan ketika kita melakukan lari
kaki tidak bersamaan menyentuh tanah seperti kita berjalan. Dalam Olahraga Atletik
lari menjadi salah satu Nomor yang dipertandingkan dan dibagi kedalam 3(tiga)
macam diantarannya.
a.Lari
jarak pendek
1.putra: 100 m, 200 m, dan 400 m.
2.putri: 100 m, 200 m, dan 400 m.
b.Lari
jarak menegah
1.putra: 800 m,1500 m, dan 3000 m (special
chose)
2.putri: 800 m, 1500 m, dan 300 m
c.Lari
jarak jauh Putra dan putri 5000 dan 10000 m.
d.Lari
Estafet
e.Lari
Gawang
f.Lari
Marathon putra/putri 42.195 m
D. Atletik Di Indonesia pada Zaman Penjajahan
Di
Indonesia atletik dikenal lewat bangsa Belanda yang selama tiga setegah abad
te;ah menjajah negeri ini. Numun demikian atletik tiada dikenal secara luas.
Yang mendapat kesempatan yang melakukan latihan-latihan atletik hanyalah
sekolah-sekolah dan kemiliteran saja, itupun sekedar untuk melengkapi kebutuhan
Pendidikan Jasmani saja. Organisasi atletik pertaa kali didirikan di Indonesia
pada zaman Belanda adalah Nederlands Indisehe Atletik Unie yang disingkat NIAU
yang dalam bahasa Indonesia berarti Perserikatan Atletik Hindaia Belanda yang
didiriakn pada tahun 1917. Propagandan untuk menyebarkan Atletik memang ada
tetapi usaha untuk mendirikan perkumpulan-perkumpulan Atletik atau cabang dari
NIAU hanya dapat terlaksana di beberapa kota besar yang mempunyai sekolah
lanjutan dan yang ada tangsi-tangsi militernya, antara Jakarta, Bandung,
Surabaya, Yogyakarta, Semarang, Solo, Medan.
C.
Komentar
Raging Bull Slot 나주 출장샵 Machine 창원 출장샵 Play for real money on Raging Bull Slot 김해 출장안마 Machine. Raging Bull slot machine 남양주 출장안마 is one of the best slot 창원 출장샵 machine